hari itu hari sabtu..tepat tanggal 10 november…
bola mataku berputar cepat berusaha menangkap huruf demi huruf,kata demi kata,kalimat demi kalimat yang tersusun di tiap halaman sebuah surat kabar terkenal “KOMPAS”.
Aku hanya ingin tahu keadaan terakhir dari kota tercinta ku Blitar berkaitan tentang gunung Kelud..
Tiba tiba mata ku tertuju pada sebuah kolom berita di pojok bawah halaman..
Sebuah nama pahlwan kemerdekaan tertulis di sana “Bung TOMO”..
Hati ku tergerak untuk membaca nya..
Mungkin karena waktu itu tanggal 10 november , hari pahlawan untuk bangsa Indonesia..
Setelah menulusuri semua kta pada kolom berita itu..
Sungguh mengejutkan..sebuah fakta yang selama aku tak pernah tahu dan tak pernah kusangka..
Seorang Bung TOMO, nama yang selalu identik dengan perjuangan arek-arek Suroboyo ternyata belum diakui oleh pemerintah sebagai PAHLAWAN secara resmi…
Dari penuturan keluarga Bung TOMO, sebenarnya mereka bisa saja memperjuangkan itu dan mengajukannya ke pemerintah..
Tapi menurut mereka, pengakuan seluruh rakyat Indonesia atas kepahlwanan Bung TOMO dan semua perjuangan beliau sudah cukup..
Sebuah pemikiran yang bijaksana dari keluarga Bung TOMO..
sesak hatiku membacanya..
Kemanakah mata dan hati pemerintah Indonesia?
semakin buta tau tuli kah pemerintah kita?
Mungkin kasus Bung TOMO hanya satu dari sekian kasus terlantar nya para pejuang dan pahlawan bangasa Indonesia..
Mereka memang berjuang tanpa pamrih..
Tak mengharap gelar atau balas jasa..
tapi sudah sepantasnya dan seharusnya pemerintah memperhatikannya..
akankah bangsa ini akan seprti anak yang lupa akan induknya?
Atau sebuah bangsa yang tidak tahu terima kasih??
Mungkinkah bangsa ini tidaklagi sebuah bangsa yang besar?
Karena sebuah bangsa yang besar akan menghargai jasa para pahlawannya….